Dorong peningkatan eksportir, honicel jajaki pasar jawa timur
Honicel Indonesia, inovator solusi kemasan berkelanjutan berekspansi bisnis di Jawa Timur.
Langkah ini secara strategis untuk mendukung para eksportir di Jawa Timur dan Jawa Tengah, khususnya untuk pengusaha furnitur maupun industri terkait.
Honicel Indonesia merupakan perusahaan joint venture Belanda yang memproduksi kertas honeycomb, honeycomb boards (Honipack®, Angleboards, Honicel Paper Pallet, dan Honiwrap®).
Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi tulang punggung eksportir utama di Indonesia, yang berkontribusi signifikan untuk perekonomian nasional, khususnya di industri furnitur, tekstil, dan manufaktur.
Michael Bestari, selaku Managing Director, Honicel Indonesia mengutarakan, disadari peran penting dua daerah tersebut dalam ekspor nasional, Honicel Indonesia menyuntikkan investasi lewat fasilitas mesin produksi terbaru dan canggih di Jawa Timur.
Hal itu untuk memastikan bahwa bisnis lokal bisa mengakses solusi kemasan dan bahan pengemas berkualitas tinggi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan logistik minimal.
“Ekspansi ke Jawa Timur merupakan wujud nyata komitmen kami untuk mendukung industri ekspor lokal. Dengan mengurangi jarak produksi dan pengiriman, kami membantu customer dengan pengiriman lebih cepat dan efisien, dibantu juga dengan smaller minimum order quantities (MOQs), dan panduan tim expert yang berpengalaman untuk memudahkan para eksportir beralih dari bahan yang tidak ramah lingkungan seperti palet kayu dan styrofoam ” tutur Michael, Jumat 06 September 2024.
Sejak berpoduksi di Jawa Timur, Honicel Indonesia memasok lebih dari 1.000 kontainer produk dari produsen tanah air yang menggunakan kemasan honeycomb ke Amerika Serikat, Eropa, dan Negara Asia.
Peralihan ini secara drastis mengurangi konsumsi styrofoam, pemakaian bahan ramah lingkungan merupakan mandat konsensus global untuk mengurangi emisi dan jejak karbon.
Honicel Indonesia mengantongi Certificate of Accomplishment dari Kadin Net Zero Hub Corporate Assistance Program, merupakan inisiatif Kadin dan Pemerintah guna mencapai emisi nol pada 2060.
